Selasa, 25 Oktober 2016

Lambat Ditangani, Congek Bisa Sebabkan Ketulian

Berdasarkan information WHO, sebanyak 360 juta (5,3 persen) penduduk dunia mengalami gangguan pendengaran, dari jumlah tersebut 180 juta diantaranya di Asia Tenggara. Indonesia saat ini berada di urutan empat se-Asia Tenggara di bawah Banglades, Myanmar dan India.

Demikian disampaikan Anggota Komite Daerah (Komda) PGPKT Jabar, dr Yanti Nurrokhmawati dalam acara hari kesehatan telinga dan pendengaran yang digelar oleh Komnas PGPKT (Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian) melalui Komda (Komite Daerah) di SMP Negeri 1 Cimahi, jalan SMP Kota Cimahi, Jumat (4/3).

Ia mengungkapkan, dari angka 180 juta masyarakat yang mengalami gangguan pendengaran di Asia tenggara, 4,56 persennya dari Indonesia.

Ada beberapa hal yang dapat berdampak pada gangguan pendengaran seseorang, seperti suara bising di tempat hiburan anak maupun penggunaan device yang mendengarkan musik dengan suara berlebihan.

Suara musik di tempat hiburan anak seperti shopping center, bisa mencapai 96-100 desibel. "Nah Ini bisa mengganggu pendengaran terutama pada anak-anak," imbuhnya.

Selain itu, faktor device juga ia sebut sangat berpengaruh, karena banyak yang menggunakannya untuk mendengarkan MP3 berlebihan. Ini bisa berisiko gangguan pendengaran permanen.

Untuk mengantisipasi bertambahnya masyarakat yang mengalami gangguan telinga, kata Dia, Komnas PGPKT melalui Komda PGPKT di daerah terus melakukan sosialisasi yang salah satunya sosialisasi ke sekolah-sekolah. "Dengan terus dilakukannya sosialisasi ini, saya harap, penderita gangguan telinga bisa diminimalisir," katanya.

Ia menerangkan, 50 persen gangguan telinga dapat diturunkan melalui lima penyakit. "Kelima penyakit yang mengganggu pendengaran yaitu congek, tuli kongenital, tuli akibat bising, presbikusis (tuli orangtua) dan serumen (kotoran telinga)," katanya.

Untuk mengurangi permasalahan pada gangguan pendengaran dan ketulian di Indonesia, maka perlu diantisipasi dengan melakukan upaya promotif, preventif serta memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. "Masyarakat yang mempunyai masalah pendengaran agar mau memeriksakan telinganya ke layanan kesehatan," pungkasnya.

Sementara itu, dalam sosialisasi tersebut, Komda PGPKT melakukan pemeriksaan telinga ke seluruh siswa, dengan melibatkan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unjani. (bbb)

<< Obat Telinga Bernanah Menahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar